Minggu, 22 September 2024

Forum Keberlanjutan Internasional 2024: Pertamina Paparkan Rencana Ekonomi Berbasis Energi

Forum Keberlanjutan Internasional 2024: Pertamina Paparkan Rencana Ekonomi Berbasis Energi

Dalam upaya menghadapi perubahan iklim dan menjalankan transisi energi, kolaborasi menjadi kunci utama. Menurut Presiden Joko Widodo, kolaborasi bukanlah sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan yang harus diambil oleh setiap negara. 

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dan kemanusiaan dalam menyelesaikan isu perubahan iklim. Ia menyoroti perlunya kerjasama antara negara maju dan negara berkembang. "Kemanusiaan harus diutamakan agar proses ini tidak mengorbankan kepentingan masyarakat kecil. Ekonomi hijau tidak hanya berfokus pada perlindungan lingkungan tetapi juga pada kesejahteraan berkelanjutan untuk rakyat," ujar Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) pada hari Kamis, 5 September 2024, di JCC Senayan, Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa Pertamina menerapkan strategi transisi energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mencapai target net zero emission (NZE) yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. “Transisi energi yang dilakukan Pertamina tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional tetapi juga memperkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan energi,” ungkap Nicke saat menjadi salah satu pembicara dalam panel diskusi bertema "Advancing Energy Transition in Emerging Economies" di IISF.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Nicke juga menambahkan bahwa strategi transisi energi Pertamina berkontribusi pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan memperkuat indeks kapital. Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total anggaran belanja modal (Capex) untuk mendukung transisi energi dan pengembangan portofolio bisnis rendah karbon, angka yang jauh melampaui rata-rata perusahaan energi global.

“Pertamina tetap berkomitmen untuk mendukung target pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” tegas Nicke. Pertamina terus menjaga ketahanan energi nasional sebagai prioritas utama sambil menerapkan strategi pertumbuhan ganda, yaitu mempertahankan dan meningkatkan bisnis yang ada sambil mengembangkan bisnis rendah karbon.

Selain itu, Pertamina berfokus pada pengembangan infrastruktur gas sebagai sumber energi utama dalam transisi energi serta memperluas pemanfaatan panas bumi sebagai solusi energi ramah lingkungan di Indonesia. “Pertamina juga aktif mengembangkan biofuel, menerapkan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), serta solusi berbasis Nature-Based Solutions (NBS) yang terbukti efektif dalam menurunkan emisi,” tambah Nicke.

Redaksi

Redaksi

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba