Jelang Pemilu Makin Tajir Melintir! Tabungan Nasabah Crazy Rich di Atas Rp5 Miliar Kian Numpuk

Jumat, 03 November 2023 | 09:33:53 WIB
Ilustrasi uang rupiah

JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pertumbuhan jumlah tabungan nasabah orang kaya alias crazy rich di bank umum dengan simpanan di atas Rp5 miliar mendominasi total nilai simpanan hingga September 2023. 

Berdasarkan data LPS, dari total nominal simpanan bank umum pada bulan September 2023 yang mencapai Rp8.203 triliun atau meningkat 0,93% secara month to month (MoM), nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar yang mencakup 52,8% dari total simpanan atau mencapai Rp4.331 triliun.

Secara bulanan, kenaikan nominal simpanan tertinggi juga dicatatkan simpanan di atas Rp5 miliar sebesar 2,0%. Sedangkan penurunan pertumbuhan nominal simpanan terdalam terdapat pada tiering simpanan Rp500 juta sebesar 0,8% MoM.

Secara tahunan, simpanan dengan tiering di atas Rp5 miliar juga tumbuh paling tinggi, mencapai 7,8% yoy. Disusul tiering dengan nominal simpanan Rp2 miliar hingga Rp5 miliar sebesar 7,5%, dan Rp200 juta hingga Rp500 juta sebesar 6,1%.

Sementara, jika dilihat dari total rekening simpanan bank umum pada bulan September 2023, berdasarkan tiering simpanan, kenaikan jumlah rekening tertinggi terdapat pada tiering di atas Rp5 miliar mencapai 0,8% MoM dari total jumlah rekening simpanan yang mencapai 535,12 juta rekening.

Sedangkan penurunan jumlah rekening terdalam terdapat pada tiering Rp500 juta hingga Rp1 miliar sebesar 0,8% MoM.

Direktur Celios sekaligus ekonom Bhima Yudhistira menilai, faktor utama meningkatkan simpanan nasabah tajir di atas Rp5 miliar, karena adanya kecenderungan masyarakat menengah atas menahan belanja. Jadi ketika indeks keyakinan konsumennya sedikit menurun maka menjadi indikasi beralihnya belanja ke tabungan.

Bisa jadi tekanan kurs rupiah, suku bunga dan prospek inflasi menimbulkan kehati-hatian bagi nasabah kaya. Ada juga yang menahan belanja karena menunggu dulu pemilu selesai.

Terkini