Pertamina Grand Prix: UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 13:48:34 WIB

Lombok - Sebanyak 60 kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkesempatan tampil di ajang balap motor internasional, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024. Kelompok usaha ini merupakan bagian dari Rumah BUMN Lombok Timur, mitra binaan Pertamina.

Mitra binaan ini akan menyediakan berbagai souvenir serta produk makanan dan minuman untuk pengunjung di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Salah satunya adalah D'etnick Istana Mutiara Lombok, yang menawarkan souvenir yang sangat diminati wisatawan. Janual Aidi, pemilik D’etnick, mengatakan bahwa ini adalah partisipasinya yang kedua dalam acara tersebut.

“Tahun lalu, kami meraih sekitar 200 juta dalam tiga hari kegiatan. Selain itu, kami juga memperluas jaringan usaha dengan pengunjung mancanegara,” ungkap Janual pada Rabu, 25 September 2024, di Rumah BUMN Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Ia menganggap kesempatan dari Pertamina ini sebagai berkah bagi kelangsungan usahanya. “Saya berharap gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 ini bisa menjadikan kami pengusaha yang lebih tangguh dengan jaringan yang lebih luas,” tuturnya.

D’etnick Istana Mutiara Lombok bergerak di bidang kriya dengan produk utama berupa perhiasan dari mutiara yang diolah dengan logam perak, emas, dan rhodium. Mengusung tagline “Etnic, Elegant, Luxe, Modern Jewellery”, produk D’etnick merupakan buatan tangan dari pengrajin lokal yang memanfaatkan Mutiara Air Laut (south sea pearls).

Desain perhiasan yang dihasilkan mengedepankan elemen etnik yang menceritakan budaya lokal. Selain itu, D’etnick juga memanfaatkan limbah kulit kerang sebagai bahan kosmetik.

Pemilik usaha lainnya, Admiatun Suwendatanti dari Kelapa Idea, juga merasakan dampak positif dari dukungan Pertamina. “Dampaknya sangat signifikan. Kami mendapatkan penghasilan yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya, serta keuntungan dalam hal branding yang memperkenalkan produk kami kepada wisatawan lokal dan internasional,” jelas Admiatun.

Kelapa Idea telah berhasil menembus pasar luar negeri, termasuk Korea Selatan dan Malaysia, sejak bergabung dengan Pertamina pada 2022 dan aktif dalam berbagai pameran. “Kami mulai dikenal dan membuka jaringan dengan mitra binaan lain,” tambahnya.

Kelapa Idea didirikan untuk menangani masalah limbah kelapa di Desa Pohgading, dengan mengolah limbah tersebut menjadi kerajinan bernilai tambah.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa dukungan untuk Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 bertujuan untuk mendorong kemajuan UMKM di Lombok dan Indonesia secara umum. 

“Dengan banyaknya wisatawan yang hadir di acara ini, kami berharap UMKM dapat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan omset, memperluas jaringan, atau bahkan meraih pasar internasional,” ujar Fadjar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), serta menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasionalnya.

Terkini