Pertamina Group, SGI, dan Bell Textron Inc. Dukung Peralihan ke SAF untuk Penerbangan Helikopter yang Lebih Hijau

Kamis, 10 Oktober 2024 | 15:08:39 WIB

Bali - PT Pertamina Group memperkuat komitmennya terhadap transisi energi dalam sektor penerbangan dengan meluncurkan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Dalam ajang Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, helikopter Bell 407 mencatatkan diri sebagai helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF. Inisiatif ini merupakan hasil kerja sama antara Pertamina Group, Sayap Garuda Indah (SGI), dan Bell Textron Inc., yang menandai langkah signifikan dalam upaya dekarbonisasi penerbangan.

Pada 19 September, dalam acara pengisian SAF perdana dan demonstrasi penerbangan helikopter SGI, Direktur Utama PT Pertamina Group, Riva Siahaan, menyatakan bahwa distribusi SAF adalah bagian penting dari strategi keberlanjutan perusahaan. Diharapkan, peningkatan penggunaan SAF di armada penerbangan dapat berkontribusi pada pengurangan jejak karbon di sektor ini.

“Setelah sukses menguji coba SAF pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG tahun lalu, kini SGI secara resmi mengadopsi SAF untuk helikopter Bell 407. Ini menjadikannya helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, yang diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim,” ujar Riva.

Riva juga menambahkan bahwa penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan kemampuan Indonesia untuk memenuhi tuntutan energi dalam industri penerbangan internasional. SAF hadir sebagai solusi jangka menengah yang efektif untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan modifikasi pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

SAF yang dihasilkan oleh Pertamina telah memenuhi standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive dari Uni Eropa (RED-EU).

Pertamina memastikan bahwa SAF ini aman digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), serta terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Kerja sama ini tidak hanya memfasilitasi penerapan teknologi penerbangan yang lebih berkelanjutan, tetapi juga mencerminkan visi bersama Pertamina Group, SGI, dan Bell dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF mencerminkan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan dan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga menjadi pelopor dalam transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Penggunaan SAF adalah langkah penting untuk mengurangi emisi karbon dan menunjukkan komitmen kami terhadap masa depan yang lebih baik bagi industri dan planet ini. Kerja sama dengan Pertamina dan Bell Helicopters sangat sejalan dengan tujuan ESG kami, yang memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata tentang bagaimana kemitraan strategis dapat memberikan dampak lingkungan yang berarti, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF dalam misi kami untuk memimpin penerbangan berkelanjutan di kawasan ini,” ungkap François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Sinergi ini juga didukung oleh Bell, produsen helikopter terkemuka yang berperan dalam penerapan SAF dalam armada mereka. Kemitraan ini mendukung transisi menuju praktik penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan SGI dan Pertamina Group dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menunjukkan komitmen Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan keterlibatan kami yang berkelanjutan dalam berdiskusi dengan pelanggan serta regulator di seluruh Indonesia dan kawasan terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat mempercepat adopsi teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa Pertamina Group terus memperluas pemasaran SAF tidak hanya untuk pesawat, tetapi juga untuk helikopter, guna mendorong pemanfaatan SAF yang lebih luas.

“Pertamina Group telah berhasil mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI. Ini menunjukkan bahwa produk SAF Pertamina diakui oleh industri aviasi dan diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik secara finansial maupun dalam pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

Terkini