Pertamina Mendukung Inovasi Energi di Penerbangan dengan Kerja Sama bersama Virgin Australia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 12:03:59 WIB

Bali - PT Pertamina Group terus memperluas jangkauan distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke pasar internasional. Virgin Australia Airlines kini menjadi maskapai internasional pertama yang menerima pasokan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang diresmikan dalam acara “First International Uplift” di Bali International Airshow, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, mengungkapkan bahwa penyaluran SAF ini menunjukkan kemampuan Indonesia dalam memenuhi tuntutan energi di industri penerbangan global. SAF hadir sebagai solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa perlu melakukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau sistem pasokan bahan bakar jet.

Maya juga menjelaskan bahwa SAF yang disuplai telah memenuhi standar sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), serta sesuai dengan ketentuan dalam Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Uni Eropa (RED-EU). SAF tersebut telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan diakui sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

"Penyaluran SAF ini merupakan langkah maju dalam mencapai penerbangan berkelanjutan, dengan potensi untuk mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. SAF dari Pertamina terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dan 61,57% avtur konvensional," jelasnya.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, menyatakan bahwa kerja sama ini adalah langkah penting antara Indonesia dan Australia untuk mencapai target Net Zero Emission. “Kami berkomitmen untuk bersama-sama mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi ramah lingkungan yang inovatif. Kolaborasi ini menunjukkan dedikasi kami dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk sektor aviasi,” kata Fiona.

Sebanyak sekitar 160 kiloliter SAF disalurkan untuk pesawat Boeing 737 milik Virgin Australia selama acara Bali International Airshow pada tanggal 18 hingga 19 September 2024. Virgin Australia juga melayani rute penerbangan dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

Proses distribusi SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai menggunakan metode chain of custody tipe mass balance, di mana avtur konvensional dan SAF dicampurkan dalam tangki yang sama karena keduanya memiliki spesifikasi teknis yang serupa. Meski dicampur, pencatatan untuk masing-masing jenis bahan bakar dilakukan secara terpisah.

Penyaluran SAF ke pasar global adalah komitmen nyata dari PT Pertamina Group dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan dan mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF yang dihasilkan dari limbah diolah bersamaan dengan bahan bakar fosil, sehingga menghasilkan bahan bakar sintetis yang rendah karbon, yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional. SAF ini telah disertifikasi oleh ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menekankan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines merupakan tonggak penting bagi Pertamina. “Penyaluran SAF pertama ini menunjukkan bahwa produk kami telah diterima di pasar internasional. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan SAF sebagai bagian dari upaya kami mengurangi jejak karbon dalam sektor penerbangan yang lebih ramah lingkungan,” tutupnya.

Terkini