Virgin Australia Airlines Mengadopsi Sustainable Aviation Fuel dari Pertamina, Menjadi yang Pertama di Sektor Ini

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:07:30 WIB

Bali - PT Pertamina Group telah mengembangkan distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) secara global, dengan Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama yang memanfaatkan layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai. Acara peresmian “First International Uplift” berlangsung di Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, menyatakan bahwa penyaluran SAF ini mencerminkan kemampuan Indonesia dalam memenuhi permintaan energi di sektor penerbangan internasional. SAF menjadi solusi signifikan dalam upaya mengurangi jejak karbon, tanpa perlu melakukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Maya menambahkan bahwa SAF yang disuplai telah mematuhi standar sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan sesuai dengan ketentuan dalam Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-Uni Eropa (RED-EU). SAF tersebut juga memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan diakui sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Langkah ini menuju penerbangan berkelanjutan memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. SAF dari Pertamina terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dan 61,57% avtur konvensional,” tuturnya.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan awal dari kolaborasi antara Indonesia dan Australia dalam mencapai target Net Zero Emission. “Kami berkomitmen untuk bersama-sama mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi inovatif yang ramah lingkungan. Kolaborasi ini adalah bukti tekad kami untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dalam sektor aviasi,” kata Fiona.

Selama acara Bali International Airshow pada tanggal 18 hingga 19 September 2024, sekitar 160 kiloliter SAF disuplai untuk pesawat Boeing 737 Virgin Australia. Maskapai ini juga melayani rute dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

Distribusi SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dilakukan dengan metode chain of custody tipe mass balance, di mana avtur konvensional dan SAF dicampurkan dalam tangki yang sama karena memiliki spesifikasi teknis yang serupa. Meskipun dicampur, pencatatan untuk masing-masing jenis bahan bakar dilakukan secara terpisah.

Komitmen PT Pertamina Group untuk menyalurkan SAF ke pasar global menunjukkan dukungan dalam transisi energi di sektor penerbangan dan pencapaian target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF yang dihasilkan dari limbah ini diolah bersama bahan bakar fosil untuk menghasilkan bahan bakar sintetis yang rendah karbon, yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional. SAF ini juga telah mendapatkan sertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menekankan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines merupakan pencapaian yang signifikan bagi perusahaan. “Dengan penyaluran SAF pertama ini, kami menunjukkan bahwa produk kami diterima di pasar internasional. Kami akan terus berkomitmen untuk mengembangkan SAF sebagai bagian dari upaya mengurangi jejak karbon di sektor penerbangan yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Terkini