Inovasi Energi Geothermal: Kolaborasi PLN Indonesia Power dan PGE untuk Masa Depan Hijau

Rabu, 09 Oktober 2024 | 15:31:36 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) menjalin kerjasama dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kolaborasi ini menjadi salah satu langkah Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Konsorsium antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy. Acara tersebut berlangsung di Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, dan disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, serta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Presiden Joko Widodo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar, diperkirakan mencapai 40 persen dari potensi dunia dengan estimasi 24 ribu Mega Watt. Oleh karena itu, pengembangan energi panas bumi harus terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang rendah emisi dan mewujudkan ekonomi hijau.

"Indonesia berkomitmen menjadi bagian penting dalam membangun ekonomi hijau dan melakukan transisi ke energi hijau," ungkap Joko Widodo.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa Indonesia saat ini memiliki kapasitas listrik sebesar 93 Giga Watt, di mana 13,7 GW atau 15 persen berasal dari energi baru terbarukan. Energi panas bumi dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan proporsi EBT dalam bauran energi nasional.

"Kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia mencapai 2,6 GW, menjadikannya yang terbesar nomor dua di dunia. Pertumbuhannya selama 10 tahun terakhir telah meningkat dua kali lipat," jelasnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan bahwa pengembangan PLTP merupakan langkah strategis PLN Indonesia Power untuk memanfaatkan potensi energi panas bumi di Indonesia secara optimal.

"Kerjasama ini melibatkan pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW, termasuk PLTP Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW," jelas Edwin.

"Proyek ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi dan mendukung pencapaian National Determined Contribution (NDC) serta program Net Zero Emission," tambahnya.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Jufli Hadi menambahkan bahwa kolaborasi antara PGE dan PLN IP merupakan bentuk nyata dari kerjasama dalam pengembangan energi panas bumi.

"Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang mendukung percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia. Kerjasama ini merupakan salah satu langkah penting untuk kemajuan energi hijau yang akan memberikan manfaat berkelanjutan bagi kedua perusahaan, Indonesia, dan dunia," kata Jufli.

Terkini