Kesempatan Emas Pertamina Grand Prix of Indonesia bagi Dua UMKM untuk Tembus Pasar Internasional

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:23:50 WIB

Lombok - Sebanyak 60 kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan kesempatan untuk hadir di ajang balap motor internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024. Kelompok usaha ini tergabung dalam Rumah BUMN Lombok Timur yang merupakan mitra binaan Pertamina.

Mitra binaan ini akan menyediakan souvenir serta produk makanan dan minuman bagi para pengunjung di kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.

Salah satunya adalah D'etnick Istana Mutiara Lombok yang menjajakan souvenir yang menjadi incaran wisatawan. Janual Aidi, pemilik usaha, mengatakan bahwa ini merupakan tahun kedua ia berpartisipasi dalam kegiatan ini.

"Tahun lalu kami mendapatkan sekitar 200 juta dalam tiga hari kegiatan berlangsung. Tak hanya itu, kami juga membangun jaringan usaha yang luas dengan beberapa pengunjung mancanegara," ungkap Janual pada Rabu, 25 September 2024, di Rumah BUMN Lombok Timur, Jl. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Sandubaya, Kec. Selong, Kab. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Baginya, kesempatan yang diberikan oleh Pertamina merupakan berkah bagi keberlangsungan usahanya.

"Saya berharap gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 dapat menjadikan kami pengusaha yang tangguh dan memiliki jaringan yang lebih luas," ujarnya.

D’etnick Istana Mutiara Lombok adalah UMKM yang bergerak di bidang kriya, dengan produk utama berupa perhiasan dari Mutiara yang diikat dengan logam perak, emas, dan rhodium, serta produk turunan dari kerang mutiara. Mengusung tagline “Etnic, Elegant, Luxe, Modern Jewellery”, produk D'etnick merupakan buatan tangan (handmade) dari pengrajin lokal Lombok yang memanfaatkan bahan baku unggulan, yaitu Mutiara Air Laut (South Sea Pearls).

Perhiasan D’etnick mengedepankan desain etnik yang membawa cerita lokal. Selain itu, pemanfaatan serbuk kulit kerang limbah kerajinan sebagai bahan kosmetik juga sudah dilakukan oleh UMKM ini.

Pemilik usaha Kelapa Idea, Admiatun Suwendatanti, juga mengungkapkan bahwa kesempatan yang diberikan oleh Pertamina membawa peningkatan bagi usahanya.

"Dampaknya sangat signifikan. Pertama, kami mendapatkan pendapatan yang sangat baik dibanding biasanya. Kedua, keuntungan branding yang dapat memperkenalkan produk secara cuma-cuma kepada wisatawan lokal maupun asing. Ketiga, kami dapat memberikan dampak positif kepada orang-orang di sekitar kita," jelas Admiatun.

Bergabungnya Kelapa Idea sebagai mitra binaan Pertamina telah mengantarkan produknya hingga menembus pasar luar negeri, seperti Korea Selatan dan Malaysia.

"Pada 2022, kami bergabung dengan Pertamina dan mulai banyak mengikuti pameran. Sejak itu, produk kami mulai dikenal dan berhasil memasuki pasar luar negeri, serta berbagi informasi untuk membuka jaringan dengan mitra binaan lainnya," tutur Admiatun.

Kelapa Idea didirikan untuk mengatasi masalah lingkungan di Desa Pohgading, seperti banyaknya limbah turunan kelapa yang tidak terkelola dan minimnya keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan baku. Kelapa Idea lahir untuk mengolah limbah tersebut menjadi kerajinan bernilai tambah.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa dukungan Pertamina pada acara Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 bertujuan untuk mendorong kemajuan UMKM Lombok dan UMKM nasional pada umumnya.

"Pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia yang banyak menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, kami berharap UMKM bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan omzet, memperluas jaringan, atau bahkan Go Global meraih pasar internasional," jelas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini