Pertamina Hulu Energi Diseminasi Program Wasteco Sebagai Solusi Energi Berkelanjutan

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:22:45 WIB

NEW YORK — Program Waste To Energy For Community (Wasteco) yang diusung PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina baru-baru ini menerima pengakuan global di ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 15 perusahaan anggota United Nations Global Compact (UNGC) dengan total 16 kelompok inovator yang terdiri dari para profesional muda baik dari BUMN maupun swasta.

Program Wasteco merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari yang dijalankan oleh Pertamina Hulu Mahakam. Program ini mengusung solusi pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk kebutuhan gas rumah tangga dan pelaku usaha UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan, yang mendukung implementasi ESG perusahaan dan pencapaian SDGs, khususnya Tujuan 5, 7, 8, dan 13.

Dengan menggunakan konsep ekonomi sirkular, Program Wasteco telah berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Inovasi yang dilakukan PHE sangat luar biasa dan dapat diaplikasikan di berbagai wilayah operasi Pertamina. Saya berharap setelah berhasil diterapkan di Balikpapan, inovasi ini juga bisa diterapkan di lokasi lainnya,” ujar Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin di sela acara sharing session di KJRI New York.

PHE juga mendapatkan apresiasi dari Konsul Jenderal RI New York. “Keseimbangan yang dibangun melalui program ini mencakup aspek keuntungan finansial, komunitas perusahaan, komunitas sosial, dan lingkungan yang akan mempengaruhi keseimbangan secara keseluruhan,” tutur Konsul Jenderal RI New York Winanto Adi.

Delegasi PHE berkesempatan menghadiri UN Global Compact Leaders Summit dan melakukan sharing session dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat (Permias), khususnya di bidang Sustainability Management di New York.

“Melalui Wasteco, kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim dan optimalisasi pemanfaatan energi dari sumber daya lokal. Inovasi ini bertujuan untuk menyediakan akses energi yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan berbasis energi baru terbarukan (EBT), sehingga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat,” ungkap Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita.

Program Wasteco mengintegrasikan core competency perusahaan dengan mengadopsi enam teknologi migas, antara lain kepala sumur, alat ukur gas, manifold, alat pemisah, saluran pipa pengiriman, dan gas suar. Inovasi ini telah mendapatkan hak paten dari Kemenkumham RI sejak 14 Juni 2023, menandakan bahwa metode pengelolaan gas metana dari sampah organik menjadi EBT adalah inovasi pertama di Indonesia.

Hingga Juni 2024, Program Wasteco telah menjangkau 380 sambungan rumah dengan lebih dari 1.500 penerima manfaat dan 28 UMKM, memanfaatkan gas metana sebesar 820.800 m³/tahun. Dengan adanya Wasteco, masyarakat dapat menghemat biaya pengeluaran rumah tangga hingga Rp456 juta per tahun dan berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq per tahun.

PHE berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai anggota sejak Juni 2022.

Pada ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals, setiap inovator mendapatkan sertifikat penyelesaian setelah mengikuti pembelajaran dan modul pembelajaran secara online selama enam bulan. Apresiasi juga diberikan kepada Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita sebagai salah satu mentor dalam ajang ini.

PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. Dalam mendukung aspek Governance, PHE berkomitmen untuk menerapkan Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan fraud dan menjaga perusahaan dari praktik suap, salah satunya melalui implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandar ISO 37001:2016.

PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mencapai visi menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan menerapkan good governance.

Terkini