Pertamina Hulu Energi Inovasi Program Wasteco di New York Tingkatkan Kesadaran Sustainable Development Goals

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:37:57 WIB

NEW YORK – Program Waste To Energy For Community (Wasteco) unggulan dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina baru-baru ini meraih pengakuan global dalam ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024. Acara ini diikuti oleh 15 perusahaan anggota United Nations Global Compact (UNGC), dengan total 16 kelompok inovator yang terdiri dari para profesional muda dari perusahaan BUMN maupun swasta.

Program Wasteco merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina yang dijalankan oleh Pertamina Hulu Mahakam. Program ini berfokus pada solusi pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga dan pelaku usaha UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan, mendukung implementasi ESG perusahaan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 5, 7, 8, dan 13.

Program Wasteco telah berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan konsep ekonomi sirkular.

"Inovasi yang dilakukan PHE sangat luar biasa dan dapat diaplikasikan untuk berbagai inovasi di wilayah operasi Pertamina. Jika berhasil diterapkan di Balikpapan, diharapkan dapat diimplementasikan di lokasi lainnya di seluruh operasi Pertamina," ungkap Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin di sela acara sharing session di KJRI New York.

Inovasi PHE juga mendapatkan apresiasi dari Konsul Jenderal RI New York. "Ketika membahas keseimbangan, terdapat banyak aspek terkait hal ini. Pertamina telah mencakup semua aspek keseimbangan, baik finansial, sosial, maupun lingkungan, yang akhirnya mempengaruhi keseimbangan keseluruhan," kata Konsul Jenderal RI New York Winanto Adi.

Delegasi PHE juga berkesempatan menghadiri UN Global Compact Leaders Summit dan melakukan sesi berbagi dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat (Permias) khususnya yang berfokus pada Sustainability Management di New York.

"Melalui Wasteco, kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim dan optimalisasi pemanfaatan energi dari sumber daya lokal. Inovasi Wasteco dirancang untuk mendukung akses energi yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan dengan berbasis energi baru terbarukan (EBT), sehingga berdampak positif bagi ekonomi masyarakat," jelas Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita.

Program Wasteco mengintegrasikan kompetensi inti perusahaan ke dalam program dengan mengadopsi enam teknologi migas, termasuk kepala sumur, alat ukur gas, saluran dari beberapa sumur, alat pemisah, saluran pipa pengiriman, dan gas suar. Inovasi ini telah memperoleh hak paten dari Kemenkumham RI sejak 14 Juni 2023, menunjukkan bahwa metode pengelolaan gas metana dari sampah organik menjadi EBT dengan adopsi teknologi migas ini adalah yang pertama di Indonesia.

Hingga Juni 2024, Program Wasteco telah terdistribusi ke 380 sambungan rumah dengan penerima manfaat lebih dari 1.500 orang dan 28 UMKM, memanfaatkan gas metana sampah sebesar 820.800 m³/tahun. Melalui Wasteco, masyarakat dapat menghemat biaya pengeluaran rumah tangga hingga Rp456 juta/tahun. Selain itu, Program Wasteco juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq/tahun.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip ESG. PHE telah terdaftar sebagai anggota United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022.

Dalam ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals, apresiasi berupa sertifikat penyelesaian juga diberikan kepada masing-masing inovator yang telah mengikuti pembelajaran dan modul pembelajaran secara online selama kurang lebih enam bulan. Apresiasi juga diberikan kepada Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita, sebagai salah satu mentor dalam ajang ini.

PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. Mendukung aspek tata kelola, PHE juga berkomitmen pada Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan terhadap penipuan dan menjaga perusahaan bebas dari praktik suap, salah satunya melalui implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang terstandar ISO 37001:2016.

PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mencapai visi sebagai perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.

Terkini