Pertamina Group Bersinergi dengan SGI dan Bell Textron Inc. untuk Dukung Penggunaan SAF pada Helikopter

Minggu, 29 September 2024 | 01:26:52 WIB

Bali – Pertamina Group terus memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada ajang Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pertamina Group bekerja sama dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc. untuk menghadirkan helikopter Bell 407 sebagai helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, menandai langkah penting dalam dekarbonisasi penerbangan.

Dalam acara pengisian perdana dan demo penerbangan helikopter SGI di Bali International Air Show 2024 (19/09), Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan bahwa distribusi Pertamina SAF menjadi elemen kunci untuk mencapai tujuan keberlanjutan, mendorong semakin banyak armada penerbangan yang mengadopsi SAF guna mengurangi jejak karbon di sektor penerbangan.

"Bila pada tahun lalu Pertamina SAF telah berhasil melalui uji terbang pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG, kini SGI resmi mengadopsi Pertamina SAF untuk helikopter Bell 407, menjadikannya helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon serta mendukung keberlanjutan sektor penerbangan,” jelas Riva.

Riva menambahkan bahwa momen pengisian perdana SAF di Bandara Ngurah Rai ini membuktikan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional, dimana SAF saat ini menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).

Pertamina juga memastikan bahwa SAF yang diproduksi aman digunakan, memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Kolaborasi ini tidak hanya mendorong teknologi penerbangan berkelanjutan tetapi juga menunjukkan visi bersama Pertamina Group, SGI, dan Bell Textron Inc. dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF sejalan dengan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan dan menunjukkan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga berada di garis depan transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF bukan hanya langkah dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri kami dan planet ini. Bermitra dengan Pertamina dan Bell Helicopters sangat selaras dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini menjadi contoh kuat bagaimana kita dapat mencapai dampak lingkungan yang berarti melalui kemitraan strategis, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF sebagai bagian dari misi untuk memimpin jalan dalam penerbangan berkelanjutan di seluruh wilayah,” ungkap François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Kemitraan ini juga mendapat dukungan penuh dari Bell, produsen helikopter terkemuka yang mendukung penerapan SAF pada armada buatannya. Sinergi ini memfasilitasi transisi ke praktik penerbangan yang lebih ramah lingkungan dan mempercepat upaya pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat bergabung dengan SGI dan Pertamina Group dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menyoroti dedikasi Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif serta diskusi berkelanjutan kami dengan para pelanggan dan regulator di Indonesia dan kawasan ini terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat memajukan penerapan teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William Dickey.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, di tempat terpisah menyampaikan bahwa Pertamina Group terus memasarkan SAF tidak hanya untuk pesawat komersial tetapi juga untuk helikopter. Hal ini dilakukan untuk memperluas pemanfaatan SAF dan memperkuat kontribusi Pertamina dalam mendukung dekarbonisasi di industri penerbangan.

“Tidak hanya untuk pesawat, Pertamina Group telah mampu mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI. Ini membuktikan bahwa produk SAF dari Pertamina diakui oleh industri aviasi dan ke depannya akan memberikan dampak positif tidak hanya secara finansial tetapi juga untuk kontribusi perusahaan dalam pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Sebagai perusahaan pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina Group.

Terkini