Energi Baru Terbarukan: PLN Indonesia Power dan PGE Capai Target Net Zero Emission

Selasa, 01 Oktober 2024 | 21:03:23 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) menjalin kerjasama dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kolaborasi ini merupakan langkah konkret Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy, yang disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada event Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi geothermal yang sangat besar, mencapai sekitar 40 persen dari total potensi dunia dengan estimasi 24 ribu Mega Watt. Oleh karena itu, pengembangan energi panas bumi perlu dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan emisi rendah dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

"Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya global dalam membangun ekonomi hijau dan mengembangkan industri hijau," kata Joko Widodo.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa Indonesia saat ini memiliki kapasitas listrik total sebesar 93 Giga Watt, di mana 15 persen di antaranya berasal dari Energi Baru Terbarukan. Energi panas bumi diharapkan dapat menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kontribusi EBT dalam bauran energi nasional.

"Saat ini kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia mencapai 2,6 GW, menjadikannya yang terbesar kedua di dunia, dan pertumbuhannya selama sepuluh tahun terakhir telah dua kali lipat," ujarnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan bahwa kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk memanfaatkan potensi energi panas bumi yang ada di Indonesia seoptimal mungkin. Kerjasama ini mencakup pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) di lokasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE, dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW.

"Proyek ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional dalam mencapai National Determined Contribution (NDC) serta program Net Zero Emission," tambahnya.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Jufli Hadi menekankan bahwa kerjasama ini merupakan contoh nyata kolaborasi dalam pengembangan energi panas bumi.

"Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang mendukung percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia. Kerja sama ini akan memberikan manfaat besar dan berkelanjutan, tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga untuk Indonesia dan dunia," ujar Jufli.

Halaman :

Terkini