Dukung Pembangunan Berkelanjutan, PLN Indonesia Power Terapkan Inovasi di Berbagai Sektor

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:15:46 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pembangkit. Melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang, PLN IP meluncurkan beragam inovasi untuk memberdayakan masyarakat pesisir utara Pulau Jawa, yang sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power UBP Semarang telah mengembangkan program pendampingan untuk kelompok petani ikan serta UMKM pengolahan hasil tangkapan ikan di wilayah Semarang.

“PLN IP UBP Semarang melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dirancang berdasarkan hasil pemetaan sosial yang dilakukan perusahaan,” ujar Edwin.

Edwin juga menambahkan bahwa tantangan utama program ini adalah mengembangkan inisiatif yang sesuai dengan karakteristik masyarakat pesisir di sekitar area pembangkit.

Sementara itu, Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menyebutkan bahwa program pemberdayaan tersebut diharapkan dapat menciptakan value chain atau rantai nilai yang terintegrasi, sehingga mendorong terciptanya ekonomi sirkular di masyarakat.

Untuk menjalankan program ini, PLN IP UBP Semarang menggandeng Kelompok Nelayan Ikan Kelurahan Tanjung Mas untuk pengembangan potensi perikanan dengan keramba jaring tancap. Berkat pendampingan ini, kelompok nelayan berhasil meraih omzet hingga 60 juta rupiah per bulan.

“Program pemberdayaan ini melibatkan berbagai bantuan, seperti peningkatan kapasitas kelompok, pemberian alat operasional bagi nelayan, dan penyediaan benih ikan bandeng,” ungkap Erwin.

PLN IP UBP Semarang juga menggandeng kelompok pengolahan ikan seperti Koperasi Prima Indo Sutera dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Putri Laut sebagai bagian dari pengembangan hilir usaha, yang menjadi tempat penjualan hasil tangkapan kelompok nelayan.

“Kami bekerja sama dengan local heroes untuk memberikan dukungan berupa peningkatan kapasitas, peralatan produksi, pemasaran produk, hingga sertifikasi,” tutur Erwin.

Salah satu inovasi unggulan yang diterapkan adalah penggunaan Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC). Alat ini dirancang dengan memanfaatkan sisa turbin compartment yang tidak terpakai sebagai bahan dasar. Penggunaan alat LTHPC terbukti mampu menambah efisiensi proses produksi, menekan biaya operasional, serta meningkatkan pendapatan kelompok hingga mencapai 177 juta rupiah.

“LTHPC ini telah dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan tenaga listrik sehingga semakin meningkatkan efisiensi produksi,” jelas Erwin.

Keberhasilan program pemberdayaan ini kemudian direplikasi ke kelompok ketiga, yaitu Poklahsar Global Milkfish, guna memperluas dampak sosial dan ekonomi di masyarakat sekitar.

Ketua Poklahsar Putri Laut, Suhartono, mengungkapkan bahwa program PLN IP UBP Semarang sangat membantu operasional usaha mereka.

“Dengan LTHPC, kami bisa menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Kapasitas produksi meningkat dari 5 kg menjadi 40-50 kg sekali masak. Selain itu, gizi ikan bandeng tetap terjaga sehingga kualitasnya lebih baik. Program ini juga meningkatkan pendapatan 21 UMKM anggota Poklahsar Putri Laut sebesar Rp1.100.000 per bulan. Tentu pendapatan ini sangat membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” ujar Suhartono.

PLN IP UBP Semarang juga menjalankan program pemberdayaan UMKM Kopi Endemix dan kelompok tani Berkah Wana Lestari di daerah Ngesrep Balong, Kendal. Program ini merupakan bagian dari konservasi lingkungan yang mendukung keberlanjutan ekosistem setempat. Saat ini, produk Kopi Endemix dengan merk dagang Kopi Endemica telah berhasil menembus pasar nasional.

Erwin menambahkan bahwa PLN IP UBP Semarang juga mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelompok tani kopi Berkah Wana Lestari dan UMKM Kopi Endemix.

“Melalui program ini, pendapatan kelompok tani mencapai 315 juta rupiah dan UKM Kopi Endemix mencapai 100 juta rupiah hingga periode Januari-Juli 2024,” tutup Erwin.

Local Hero UMKM Endemix, Wahyudi, mengapresiasi program yang dijalankan PLN IP UBP Semarang karena mampu merubah perilaku masyarakat. Awalnya, masyarakat menjadi perambah tanaman langka dan pemburu burung. Namun kini, mereka telah berubah menjadi aktivis lingkungan yang aktif menghalangi para pemburu.

“Selain itu, 15 pemuda desa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp1.030.000 per bulan dan keterampilan baru sebagai barista dan pengelola desa wisata. Curug Lawe Secepit yang menjadi kebanggaan warga Ngesrep Balong pun semakin dikenal berkat konten wisata yang dibuat anggota Pokdarwis,” tutup Wahyudi.

Terkini