PLN Indonesia Power Kolaborasi dengan Perusahaan Global demi Akselerasi Energi Menuju NZE 2060

Sabtu, 28 September 2024 | 21:09:02 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) turut berpartisipasi dalam _Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024_, dengan berbagai inovasi untuk mencapai target _Net Zero Emission_ pada tahun 2060. Terbaru, PLN IP bekerja sama dengan ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk pengembangan _green hydrogen_ terintegrasi. Selain itu, kolaborasi dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation juga dilaksanakan untuk program _ammonia cofiring_, yang keduanya bertujuan mengoptimalkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP telah melakukan berbagai langkah inovatif dalam transisi energi dan menurunkan emisi karbon, termasuk pengembangan EBT dan inovasi untuk mengurangi emisi dari sektor kelistrikan dan transportasi.

"Fokus kami adalah mengurangi emisi karbon dari sektor kelistrikan dan juga di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen," kata Edwin.

Untuk mempercepat pengembangan EBT, PLN Indonesia Power menggandeng mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation. Kedua perusahaan ini akan bersama-sama mengembangkan Garuda Hidrogen Project, yang bertujuan memproduksi _Green Hydrogen_ dari energi hijau yang dihasilkan oleh pembangkit EBT.

Edwin menambahkan, proyek ini ditargetkan menghasilkan sekitar 15 KTPA _green hydrogen_, yang diharapkan dapat meningkatkan penggunaan energi hijau.

"Komitmen kami adalah terus berupaya memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. _Green Hydrogen_ adalah bagian dari strategi kami untuk bertransformasi menuju pembangkit yang lebih bersih dan hijau," jelas Edwin.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, menyatakan bahwa _green hydrogen_ akan digunakan sebagai bahan baku dalam produksi amonia hijau, yang penting untuk pembuatan pupuk urea dan NPK. Hal ini juga akan membantu ketahanan pangan nasional serta mendukung pencapaian target _Net Zero Emission_ pada 2060.

"Kami berupaya memastikan kelancaran produksi dan ketersediaan bahan baku, menggantikan sumber daya yang tidak terbarukan dengan air untuk memastikan pasokan pupuk yang berkelanjutan," ungkap Rahmad.

Salman Baray, Vice President South & South East Asia ACWA Power, menambahkan bahwa kerja sama ini berpotensi menjadi pelopor dalam pengembangan _Green Hydrogen_ untuk industri rendah emisi.

"Kami optimis bahwa kolaborasi ini dapat berkontribusi dalam menurunkan emisi dan memerangi perubahan iklim," tutur Salman.

Sementara itu, kolaborasi PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation fokus pada _technology adjustment_ pada boiler PLTU Labuan untuk mendukung program _ammonia cofiring_ sebagai salah satu langkah transisi energi hijau.

Edwin menyatakan bahwa modifikasi pada _burner_ di boiler PLTU Labuan diperlukan untuk menerapkan teknologi ini.

Dengan kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

"Teknologi _burner_ dan _vaporizer_ yang dikembangkan oleh IHI Corporation akan memberikan peluang bagi kami untuk menjadi pemain utama di pasar energi hijau global," terang Edwin.

Souichi Nakajima, Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, menyambut baik kerja sama ini dan berkomitmen pada pengembangan teknologi energi hijau yang inovatif.

"Kami bangga dapat bermitra dengan PLN Indonesia Power dalam penerapan teknologi _green ammonia_, yang diyakini akan memberikan dampak positif dalam transisi energi bersih, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia," kata Souichi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini