Pertamina Patra Niaga dan SGI: Pionir Penggunaan SAF dalam Penerbangan Helikopter di Indonesia

Senin, 30 September 2024 | 11:52:46 WIB

Bali – PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada ajang Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pertamina bekerja sama dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc. untuk menghadirkan helikopter Bell 407, yang menjadi helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF. Ini menandai momen penting dalam upaya mendukung dekarbonisasi di sektor penerbangan.

Dalam acara pengisian bahan bakar perdana dan demo penerbangan helikopter SGI di Bali International Air Show 2024 pada tanggal 19 September, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengungkapkan bahwa komitmen distribusi SAF oleh Pertamina adalah kunci dari tujuan keberlanjutan yang lebih luas. Semakin banyak penggunaan SAF dalam armada penerbangan berkontribusi pada pengurangan jejak karbon di sektor penerbangan.

"Bila tahun lalu Pertamina SAF telah berhasil melalui uji terbang pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG, saat ini SGI secara resmi mengadopsi Pertamina SAF untuk helikopter Bell 407, menjadi helikopter pertama yang menggunakan SAF di Indonesia. Ini langkah penting untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global memerangi perubahan iklim," jelas Riva.

Riva menambahkan bahwa penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional. SAF menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-EU (RED-EU).

Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan, memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Sinergi ini tidak hanya mendorong teknologi penerbangan berkelanjutan tetapi juga mencerminkan visi bersama Pertamina Patra Niaga, SGI, dan Bell dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF sejalan dengan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan dan menunjukkan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga menjadi pelopor transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF bukan hanya langkah untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri dan planet ini. Bermitra dengan Pertamina dan Bell Helicopters sangat selaras dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana kemitraan strategis dapat mencapai dampak lingkungan yang signifikan, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF sebagai bagian dari misi kami untuk memimpin jalan dalam penerbangan berkelanjutan,” ungkap François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Sinergi ini terwujud berkat dukungan Bell, produsen helikopter terkemuka yang mendukung implementasi SAF dalam armada mereka. Kemitraan ini memfasilitasi transisi menuju praktik penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat bergabung dengan SGI dan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menyoroti dedikasi Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan diskusi berkelanjutan kami dengan pelanggan dan regulator di Indonesia dan kawasan terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat memajukan penerapan teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William Dickey.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, di tempat terpisah, menyampaikan bahwa Pertamina Group terus memasarkan SAF tidak hanya untuk transportasi udara jenis pesawat tetapi juga untuk helikopter, guna mendorong pemanfaatan SAF yang lebih luas.

“Tidak hanya untuk pesawat, Pertamina Patra Niaga telah mampu mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter dengan SGI. Ini menunjukkan bahwa produk Pertamina SAF diakui oleh industri aviasi dan diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya secara finansial tetapi juga dalam kontribusi perusahaan terhadap pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Halaman :

Terkini