Kolaborasi Pertamina dan FHCI: Sinergi Menjawab Tantangan Hubungan Industrial di Era Modern

Senin, 30 September 2024 | 11:29:14 WIB

Bali – Fungsi Human Capital memainkan peranan vital dalam memastikan keberlanjutan pertumbuhan bisnis serta pencapaian target perusahaan melalui penciptaan lingkungan dan budaya kerja yang inklusif dan harmonis.

Sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan tersebut, Pertamina bersama Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menggelar acara Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024 yang diadakan pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali. Memasuki tahun kedua penyelenggaraannya, acara ini mengusung tema Empowering The Future Workforce: Innovation, Resilience & Employee Well-Being To Create A Respectful Workplace.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menyatakan bahwa pelaksanaan EIRC 2024 sejalan dengan transformasi yang dilakukan di lingkungan BUMN, baik dari sisi tata kelola, proses bisnis, hingga pengelolaan SDM. Menurutnya, industrial & employee relations adalah salah satu elemen kunci dalam pengembangan SDM yang lebih baik.

Lebih lanjut, Tedi menjelaskan bahwa Kementerian BUMN saat ini tengah melakukan transformasi melalui konsep vehicle human capital architecture, yaitu bagaimana manajemen dan pimpinan perusahaan dapat membangun hubungan yang harmonis dan sinergi dengan para karyawan.

“Harapan kami, seluruh BUMN beserta anak perusahaan dan afiliasinya mampu membangun hubungan yang harmonis dengan para karyawan. Karena itulah kunci untuk mendorong performa kinerja perusahaan menjadi lebih baik lagi,” ujar Tedi.

Tedi juga menekankan pentingnya peran FHCI sebagai katalisator komunikasi yang lebih baik antar sesama BUMN serta sarana untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. FHCI diharapkan dapat mendukung penciptaan sinergi antar BUMN demi memperkuat posisi mereka sebagai value creator dan agent of development yang berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial bangsa.

“FHCI diharapkan bisa menjembatani komunikasi yang lebih baik antar BUMN, menjadi sarana belajar atau sharing session yang efektif, dan turut menyukseskan program-program BUMN guna mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Kementerian BUMN akan terus merangkul semua BUMN demi terjalinnya hubungan kerja sama yang solid,” tutup Tedi.

Ketua Umum FHCI, Agus Dwi Handaya, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah hasil kolaborasi Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina untuk membangun hubungan yang harmonis antara manajemen perusahaan dengan karyawan. Dengan begitu, kesejahteraan pekerja dan peningkatan kinerja perusahaan dapat dicapai secara seimbang.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations sekaligus Koordinator Steering Committee FHCI, M. Erry Sugiharto, mengungkapkan bahwa EIRC 2024 menjadi wadah untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan membahas permasalahan dalam hubungan industrial antara manajemen dan pekerja.

“Harapan kami, acara ini dapat menggali berbagai isu dalam hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja, sehingga dapat ditemukan solusi terbaik untuk mewujudkan aspirasi perusahaan dan karyawan,” ujar M. Erry Sugiharto.

Dari diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa hubungan industrial menjadi alat utama untuk menyeimbangkan kepentingan pengusaha dan pekerja. Hal ini penting untuk menjamin stabilitas dan harmonisasi, yang pada akhirnya akan mendorong produktivitas dan budaya kerja yang lebih tinggi.

Sebagai perusahaan pemimpin di sektor transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua inisiatif ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Halaman :

Terkini