PLN Enjiniring Wujudkan Energi Terjangkau dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

Minggu, 01 September 2024 | 23:24:43 WIB

JAKARTA - Program Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS) yang mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat di 22 lokasi desa di 4 Provinsi di Indonesia sukses diresmikan. Dalam proyek ini, PLN Enjiniring berperan sebagai owner engineer, memainkan peran kunci dalam pengembangan dan pelaksanaan PLTS yang bertujuan untuk memperluas akses energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat di daerah terpencil.

Proyek ACCESS, yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Administrasi Negara Timor-Leste, UNDP Indonesia, UNDP Timor-Leste, dan KOICA, berkomitmen untuk memberikan akses yang adil dan berkelanjutan terhadap layanan energi bagi masyarakat yang rentan. Selain itu, proyek ini juga mencerminkan Kerangka Kerja Sama Triangulasi Negara Selatan-Selatan antara Korea, Indonesia, dan Timor-Leste.

Dengan kapasitas total hampir 1,1 Mega Watt (MW), proyek ini mencakup 22 lokasi di 4 provinsi, yakni Sulawesi Barat (4 desa), Sulawesi Tenggara (7 desa), Nusa Tenggara Timur (7 desa), dan Kalimantan Tengah (4 desa). Hampir sebagian besar desa yang dibangun merupakan desa yang sebelumnya belum memiliki fasilitas atau layanan kelistrikan. Penggunaan teknologi energi terbarukan di wilayah-wilayah terpencil ini adalah wujud nyata dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya energi yang ramah lingkungan.

Sebagai perusahaan di bidang engineering, PLN Enjiniring berperan penting dalam memastikan kelancaran pembangunan PLTS Off Grid dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS). PLN Enjiniring terlibat dalam berbagai aspek proyek, termasuk supervisi detailed engineering design (DED) untuk memastikan desain teknis PLTS memenuhi standar dan spesifikasi, supervisi konstruksi melalui 4 kunjungan lapangan untuk memantau kemajuan dan kualitas pembangunan, serta penyusunan panduan komisioning terperinci. Selain itu, PLN Enjiniring juga memberikan pelatihan kepada kontraktor pelaksana, melakukan review dokumen interkoneksi, dan mengawasi pelatihan langsung bagi operator PLTS di setiap lokasi proyek.

Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah menyatakan, “Keberhasilan proyek ACCESS ini adalah tonggak penting dalam perjalanan kami untuk menyediakan akses energi bersih yang merata kepada masyarakat di daerah terpencil. Sebagai owner engineer, PLN Enjiniring tidak hanya memastikan keberhasilan teknis dan kualitas pembangunan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan bauran energi terbarukan dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Keberhasilan proyek ini juga menegaskan peran PLN Enjiniring dalam mendukung target-target pemerintah terkait peningkatan rasio elektrifikasi, peningkatan bauran energi bersih, dan pengurangan emisi guna berkontribusi dalam transisi energi di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif energi berkelanjutan dan berperan aktif dalam transisi menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia,” pungkas Chairani.

Keberhasilan proyek ACCESS ini tidak hanya meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa terpencil, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan bauran energi bersih dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Proyek ini sejalan dengan tujuan elektrifikasi dan energi terbarukan Indonesia, mengatasi kesenjangan ekonomi regional, dan mendukung target Kebijakan Energi Nasional untuk mencapai pangsa energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Selain itu, proyek ini juga mendukung komitmen Perjanjian Paris Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor energi sebesar 314 juta ton CO2 pada tahun 2030.

PLN Enjiniring berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif energi terbarukan dan berkelanjutan, memperkuat kontribusinya dalam pencapaian target-target pemerintah, serta memainkan peran aktif dalam transisi menuju sistem energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan di Indonesia.
 

Terkini