Pertamina Tampilkan Pengaruh Energi Hijau terhadap Perekonomian di Forum Internasional Keberlanjutan 2024

Senin, 09 September 2024 | 18:03:47 WIB

Kolaborasi menjadi aspek krusial dalam mencapai keberlanjutan, mengatasi perubahan iklim, dan melaksanakan transisi energi. Kerja sama antar negara bukanlah sebuah opsi, melainkan sebuah kewajiban.

Presiden Joko Widodo menekankan bahwa menyelesaikan tantangan perubahan iklim memerlukan pendekatan yang kolaboratif dan berbasis kemanusiaan, dengan melibatkan sinergi antara negara maju dan berkembang.

“Kita harus menempatkan kemanusiaan sebagai prioritas agar proses ini tidak merugikan masyarakat kecil. Ekonomi hijau tidak hanya berfokus pada perlindungan lingkungan, tetapi juga pada kesejahteraan yang berkelanjutan bagi rakyat,” ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) pada Kamis, 5 September 2024, di JCC Senayan, Jakarta.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa strategi transisi energi Pertamina bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta mencapai target net zero emission (NZE) yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Strategi transisi energi kami mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan energi,” jelas Nicke saat berbicara dalam panel diskusi tentang Advancing Energy Transition in Emerging Economies di IISF.

Nicke menambahkan bahwa upaya transisi energi Pertamina berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan memperkuat indeks modal. Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total belanja modal (Capex) untuk mendukung transisi energi dan pengembangan bisnis rendah karbon, angka yang jauh di atas rata-rata perusahaan energi global.

“Pertamina berkomitmen untuk mendukung pencapaian target NZE Pemerintah Indonesia pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” tegas Nicke.

Nicke juga menekankan bahwa Pertamina tetap memprioritaskan ketahanan energi nasional sambil mendukung pertumbuhan ekonomi. Perusahaan menerapkan strategi pertumbuhan ganda dengan mempertahankan dan memperkuat bisnis yang ada untuk menjamin ketahanan energi, sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon.

Pertamina terus mengembangkan infrastruktur gas sebagai sumber energi utama dan mengeksplorasi energi panas bumi sebagai opsi ramah lingkungan terbaik di Indonesia.

“Pertamina juga berfokus pada pengembangan biofuel, teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), serta solusi berbasis Nature-Based Solutions (NBS) yang terbukti efektif dalam mengurangi emisi,” tambah Nicke.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan melaksanakan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh aspek bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini