Pertamina Diskusikan Kontribusi Energi Berkelanjutan dalam Pengembangan Ekonomi di Forum Keberlanjutan 2024

Senin, 09 September 2024 | 17:35:41 WIB

Kolaborasi adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan, menangani perubahan iklim, dan melaksanakan transisi energi. Kerja sama internasional bukanlah opsi, melainkan suatu keharusan bagi setiap negara.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penanganan perubahan iklim memerlukan pendekatan kolaboratif dan berorientasi kemanusiaan, dengan melibatkan kerjasama antara negara maju dan negara berkembang.

“Proses ini harus mengutamakan kemanusiaan agar tidak mengorbankan kepentingan masyarakat kecil. Ekonomi hijau tidak hanya berkisar pada perlindungan lingkungan, tetapi juga pada kesejahteraan berkelanjutan bagi rakyat,” kata Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) pada Kamis, 5 September 2024, di JCC Senayan, Jakarta.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa strategi transisi energi Pertamina dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta mencapai target net zero emission (NZE) yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

“Strategi transisi energi Pertamina berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat kapasitas Indonesia dalam menghadapi tantangan energi,” kata Nicke dalam diskusi panel bertema Advancing Energy Transition in Emerging Economies di IISF.

Nicke menambahkan bahwa inisiatif transisi energi Pertamina dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita serta memperkuat indeks kapital. Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total anggaran belanja modal (Capex) untuk mendukung transisi energi dan pengembangan portofolio bisnis rendah karbon, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan energi global.

“Pertamina berkomitmen untuk mendukung target NZE Pemerintah Indonesia pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat,” tambah Nicke.

Nicke juga menyatakan bahwa Pertamina tetap memprioritaskan ketahanan energi nasional sambil mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda, yang mencakup mempertahankan dan memperkuat bisnis yang ada untuk memastikan ketahanan energi sambil juga mengembangkan bisnis rendah karbon.

Pertamina terus berfokus pada pengembangan infrastruktur gas sebagai sumber energi utama dan mengeksplorasi potensi panas bumi sebagai opsi energi ramah lingkungan di Indonesia.

“Pertamina juga berkomitmen mengembangkan biofuel, teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), serta solusi berbasis Nature-Based Solutions (NBS) yang terbukti efektif dalam mengurangi emisi,” ujar Nicke.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 dengan melaksanakan program-program yang berkontribusi langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh aspek bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini