Pertamina Tampilkan Inovasi Energi untuk Pertumbuhan Ekonomi di Forum Keberlanjutan Internasional

Sabtu, 07 September 2024 | 19:19:29 WIB

Dalam usaha mengatasi perubahan iklim dan melaksanakan transisi energi, kolaborasi menjadi elemen penting. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kolaborasi bukanlah sekadar opsi, melainkan suatu keharusan yang harus diadopsi oleh semua negara. Dalam pidato pembukaannya di Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) pada 5 September 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Presiden Widodo menekankan pentingnya pendekatan kemanusiaan dan kerjasama internasional. Ia menyoroti perlunya sinergi antara negara maju dan negara berkembang, dengan menekankan bahwa ekonomi hijau harus memprioritaskan kesejahteraan masyarakat kecil, bukan hanya perlindungan lingkungan.

Di forum yang sama, Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menjelaskan strategi transisi energi Pertamina dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pencapaian target net zero emission (NZE) yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Nicke, yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel tentang "Advancing Energy Transition in Emerging Economies," mengungkapkan bahwa inisiatif transisi energi Pertamina tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan energi global.

Nicke juga mengungkapkan bahwa strategi transisi energi Pertamina berperan dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan memperkuat indeks kapital negara. Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total anggaran belanja modal (Capex) untuk mendukung transisi energi dan pengembangan portofolio bisnis rendah karbon, angka yang melebihi rata-rata perusahaan energi internasional.

"Pertamina berkomitmen penuh untuk mendukung target pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat," ujar Nicke. Ia menambahkan bahwa Pertamina terus memprioritaskan ketahanan energi nasional sambil menerapkan strategi pertumbuhan ganda, yaitu mempertahankan dan memperkuat bisnis yang ada sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon.

Pertamina juga fokus pada pengembangan infrastruktur gas sebagai sumber energi utama dalam transisi energi serta memperluas penggunaan panas bumi sebagai solusi energi ramah lingkungan di Indonesia. "Kami juga aktif dalam mengembangkan biofuel, menerapkan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), dan solusi berbasis Nature-Based Solutions (NBS) yang terbukti efektif dalam mengurangi emisi," tambah Nicke.

Terkini