Pertamina Hulu Energi Memperkenalkan Teknologi EOR untuk Optimalisasi Produksi Migas di Forum Energi

Rabu, 04 September 2024 | 20:06:28 WIB

Bali – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, terus berkomitmen untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Sebagai anak perusahaan Pertamina yang mengkhususkan diri dalam sektor hulu migas, PHE memanfaatkan potensi eksplorasi guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan dengan menargetkan sumber daya yang signifikan.

Untuk menjaga kinerja dalam eksplorasi dan produksi lapangan migas yang sudah mencapai tahap matang, PHE menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Teknologi ini akan diterapkan di berbagai lokasi, baik yang terletak di darat (Onshore) maupun di laut (Offshore).

Teknik EOR digunakan untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak ketika metode primary recovery (pengurasan awal) dan secondary recovery (pengurasan lanjut) tidak lagi memberikan hasil yang optimal. Metode ini melibatkan injeksi material, fluida khusus, panas, atau gas ke dalam reservoir untuk mempermudah ekstraksi minyak.

Dalam acara The 7th Indonesia-China Energy Forum yang diadakan di Bali pada Selasa, 3 September 2024, PHE memaparkan sejumlah lapangan yang berpotensi untuk kerja sama dalam penerapan EOR. "Kami tidak hanya berfokus pada eksplorasi besar-besaran untuk menemukan sumber minyak dan gas demi memenuhi kebutuhan nasional, tetapi juga aktif menerapkan EOR untuk meningkatkan produksi dari lapangan yang sudah ada," ujar Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi.

Lapangan-lapangan mature yang dapat dioptimalkan dengan metode EOR terletak di beberapa wilayah: Regional 1 (Sumatera), Regional 2 (Jawa Barat), Regional 3 (Kalimantan), dan Regional 4 (Jawa Timur & Indonesia Timur).

Di Sumatera, sebagian besar reservoir telah memproduksi minyak dan gas sejak awal 1900-an dan masih menjadi salah satu penghasil utama di Indonesia. Di Regional 1, Chemical EOR (CEOR) pada lapangan Onshore dengan reservoir minyak merupakan potensi yang paling menjanjikan.

Di Regional 2 (Jawa Barat), reservoir yang memproduksi minyak dan gas sejak tahun 1970-an menunjukkan potensi terbesar untuk Chemical EOR (CEOR) pada lapangan Offshore.

Sementara itu, di Regional 3 (Kalimantan), reservoir yang memproduksi minyak dan gas sejak awal 1900-an menunjukkan potensi EOR pada lapangan Onshore dan Offshore dengan reservoir minyak.

Di Regional 4 (Jawa Timur & Indonesia Timur), potensi EOR terletak pada lapangan Onshore dengan penggunaan metode CO2 EOR yang menawarkan potensi terbesar pada reservoir minyak di Jawa Timur.

PHE berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan sesuai dengan tren investasi dan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta menempatkan keselamatan sebagai prioritas. PHE mematuhi Sepuluh Prinsip Universal dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya dan telah menjadi anggota UNGC sejak Juni 2022.

Dalam hal tata kelola, PHE berpegang pada prinsip Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan penyuapan melalui Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah tersertifikasi ISO 37001:2016. PHE terus berupaya mengelola operasinya secara hati-hati dan unggul, baik di dalam negeri maupun internasional, untuk mencapai status sebagai perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan reputasi yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.

Terkini