PHE Berkomitmen pada Teknologi EOR di Forum Energi Indonesia-China untuk Ketahanan Energi

Rabu, 04 September 2024 | 19:29:57 WIB

Bali – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, terus menunjukkan dedikasinya untuk memperkuat ketahanan energi di tingkat nasional. Sebagai entitas anak Pertamina yang berfokus pada sektor hulu migas, PHE mengoptimalkan potensi eksplorasi untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang dengan sasaran pada sumber daya yang signifikan.

Dalam upaya mempertahankan kinerja eksplorasi dan produksi pada lapangan migas yang telah mencapai tahap matang, PHE menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Teknologi ini akan diterapkan pada berbagai lapangan, baik yang berada di darat (Onshore) maupun di laut (Offshore).

Metode EOR digunakan untuk meningkatkan hasil produksi hidrokarbon dari reservoir minyak ketika metode primary recovery (pengurasan awal) dan secondary recovery (pengurasan lanjut) tidak lagi efektif. Metode ini melibatkan injeksi material, fluida khusus, panas, atau gas ke dalam reservoir untuk mempermudah ekstraksi minyak.

Pada pertemuan The 7th Indonesia-China Energy Forum yang berlangsung di Bali pada Selasa, 3 September 2024, PHE mempresentasikan potensi lapangan yang dapat dijadikan kerjasama untuk penerapan EOR. "Kami tidak hanya fokus pada eksplorasi besar-besaran untuk menemukan sumber minyak dan gas demi memenuhi kebutuhan nasional, tetapi juga aktif dalam menerapkan EOR untuk meningkatkan produksi di lapangan yang sudah ada," jelas Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi.

Lapangan yang telah memasuki tahap mature dan bisa dioptimalkan melalui metode EOR terletak di beberapa wilayah: Regional 1 (Sumatera), Regional 2 (Jawa Barat), Regional 3 (Kalimantan), dan Regional 4 (Jawa Timur & Indonesia Timur).

Sebagian besar reservoir di Sumatera telah memproduksi minyak dan gas sejak awal 1900-an dan tetap menjadi salah satu penghasil utama di Indonesia. Di Regional 1, Chemical EOR (CEOR) pada lapangan Onshore dengan reservoir minyak merupakan potensi terbesar.

Di Regional 2 (Jawa Barat), reservoir yang telah memproduksi minyak dan gas sejak tahun 1970-an menunjukkan potensi terbesar untuk Chemical EOR (CEOR) pada lapangan Offshore.

Sementara itu, di Regional 3 (Kalimantan), reservoir yang telah memproduksi minyak dan gas sejak awal 1900-an menunjukkan potensi EOR pada lapangan Onshore dan Offshore dengan reservoir minyak.

Di Regional 4 (Jawa Timur & Indonesia Timur), potensi EOR terletak pada lapangan Onshore dengan penggunaan metodologi CO2 EOR yang menawarkan potensi terbesar pada reservoir minyak di Jawa Timur.

PHE tetap berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan sesuai dengan tren investasi dan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta mengutamakan keselamatan. PHE mematuhi Sepuluh Prinsip Universal dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, dan telah menjadi anggota UNGC sejak Juni 2022.

Dalam hal tata kelola, PHE berpegang pada Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan penyuapan melalui Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terakreditasi ISO 37001:2016. PHE terus berupaya mengelola operasinya secara hati-hati dan unggul, baik domestik maupun internasional, untuk mencapai status sebagai perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan reputasi ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.

Terkini