Pertamina Mendiskusikan Peran Transisi Energi dalam Ekonomi Nasional di IISF 2024

Jumat, 06 September 2024 | 21:22:12 WIB

Kolaborasi menjadi elemen krusial untuk mencapai keberlanjutan, mengatasi perubahan iklim, dan melaksanakan transisi energi. Kolaborasi bukanlah opsi, melainkan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap negara.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa menangani isu perubahan iklim secara efektif memerlukan pendekatan yang bersifat kolaboratif dan berbasis kemanusiaan antara negara maju dan negara berkembang. "Kita perlu mengutamakan aspek kemanusiaan agar proses transisi tidak merugikan masyarakat kecil. Ekonomi hijau bukan hanya mengenai perlindungan lingkungan, tapi juga kesejahteraan berkelanjutan bagi masyarakat," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) di JCC Senayan, Jakarta, pada Kamis, 5 September 2024.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dalam presentasinya, menguraikan strategi transisi energi Pertamina yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta mencapai target net zero emission (NZE) yang ditetapkan Pemerintah Indonesia. "Strategi energi transisi kami bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mengatasi tantangan energi," jelas Nicke saat berbicara di panel diskusi Advancing Energy Transition in Emerging Economies di IISF.

Nicke juga mengungkapkan bahwa transisi energi yang dilakukan Pertamina dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan memperkuat indeks kapital. Ia menambahkan bahwa Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total Capex untuk mendukung transisi energi serta pengembangan bisnis rendah karbon, angka yang jauh melampaui rata-rata perusahaan energi global.

"Pertamina berkomitmen untuk mendukung target pemerintah Indonesia dalam mencapai NZE pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal," tegas Nicke. Pertamina juga memastikan bahwa ketahanan energi nasional tetap menjadi prioritas utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perusahaan ini menerapkan strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy) yang mencakup pemeliharaan dan peningkatan bisnis yang sudah ada untuk memastikan ketahanan energi nasional, sambil mengembangkan bisnis rendah karbon.

Perusahaan ini juga terus memperluas infrastruktur gas sebagai sumber energi utama dan mengembangkan panas bumi sebagai opsi energi ramah lingkungan terbaik di Indonesia. "Kami juga aktif mengembangkan biofuel, menerapkan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), serta solusi berbasis Nature-Based Solutions (NBS) yang telah terbukti efektif dalam mengurangi emisi," tambah Nicke.

Sebagai pelopor dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan menjalankan program-program yang secara langsung berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini selaras dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini