Pertamina Menjalin Kemitraan Strategis untuk Pengembangan Hulu Migas

Rabu, 04 September 2024 | 20:06:12 WIB

Konsumsi energi yang terus meningkat mendorong negara-negara di Afrika untuk menjajaki peluang kolaborasi dengan Indonesia dalam sektor minyak dan gas bumi (migas). Salah satu inisiatif tersebut adalah kerja sama antara Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) dan PT Pertamina International EP (PIEP), bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang merupakan Subholding Upstream Pertamina.

Kerja sama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada 22 Agustus 2023 oleh Direktur Utama Pertamina dan Managing Director TPDC. MoU ini mencakup berbagai aspek termasuk capability building dan evaluasi blok hulu, dengan potensi kolaborasi tambahan dalam upstream dan downstream serta tahap lanjutan dari capability building.

Sebagai kelanjutan, Pertamina dan TPDC telah melakukan pembahasan mengenai amandemen MoU untuk memperpanjang durasi kerja sama selama satu tahun lagi. Perpanjangan ini resmi ditandatangani pada 30 Agustus 2024 oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan disertai dengan pertukaran dokumen di Indonesia-Africa Forum yang berlangsung di Bali pada 3 September 2024. 

Acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk TPDC Board Chairman Ambassador Ombeni Sefue, Zanzibar Minister of Labour, Economic Affairs & Investment Shariff Ali Shariff, dan Duta Besar Tanzania untuk Indonesia Macocha Tembele.

MoU antara TPDC dan Pertamina mencakup program pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, serta upaya penelitian kolaboratif untuk meningkatkan kemampuan kedua pihak dalam menerapkan praktik energi berkelanjutan. Kedua pihak juga sedang menjajaki kemungkinan kemitraan investasi.

"Kolaborasi ini diharapkan akan memperkuat ketahanan energi baik di Indonesia maupun Afrika, serta menciptakan jaringan energi yang lebih terintegrasi dan resilient," ujar Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Arya Dwi Paramita.

Sebelumnya, Pertamina dan TPDC telah menilai dua blok migas di Tanzania, yaitu West Songo-Songo dan North Mnazi Bay. Kedua perusahaan terus mencari potensi bisnis di sektor non-hulu di Tanzania untuk mendukung kinerja Pertamina secara keseluruhan dan lintas subholding.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa Pertamina telah membangun jejaknya di berbagai negara Afrika sejak 2013. Kerja sama dengan Tanzania ini menunjukkan semangat Pertamina untuk berkembang bersama negara-negara di Afrika dan menggali potensi energi yang ada.

PHE berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis sesuai dengan prinsip investasi berkelanjutan dan Environmental, Social, and Governance (ESG), serta menerapkan aspek safety. PHE juga mengikuti Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dan telah terdaftar sebagai anggota sejak Juni 2022.

Dalam mendukung aspek Governance, PHE menerapkan sistem anti-penyuapan yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016. Pertamina terus mengembangkan operasi yang profesional dan berkelanjutan untuk menjadi perusahaan migas kelas dunia dengan reputasi ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sesuai dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasinya.

Terkini