Rekor MURI untuk Kilang Pertamina Internasional di International Firefighters Day 2024

Senin, 29 Juli 2024 | 20:27:21 WIB

Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai dalam menjalankan bisnis yang berbasis pada aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat terus diwujudkan diberbagai inovasi yang diimplementasikan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau juga dikenal Corporate Social Responsibility (CSR).

Salah satu program yang kini tengah dikembangkan oleh Kilang Pertamina Dumai adalah pengembangan pertanian hortikultura dan sorgum, yakni lewat Kelompok Masyarakat Alam Tani di Kelurahan Tanjung Palas dan Kelompok Agrowisata Buah Mekar Sejati di Kelurahan Bukit Timah, Dumai Selatan

Guna meningkatkan strategi pengembangan program tersebut, General Manager PT KPI Unit Dumai, Didik Subagyo, mengunjungi dan memantau kelompok tani hortikultura dan sorgum secara langsung ke lokasi pertanian yang berada di kawasan lahan gambut.

Didik Subagyo menyebutkan bahwa program pertanian hortikultura dan sorgum di lahan gambut yang dibina oleh Kilang Pertamina Dumai sejak tahun 2022 ini merupakan salah satu program TJSL yang kini dalam pengembangan dan siap untuk dipasarkan lebih luas ke masyarakat Kota Dumai, khususnya hasil sorgum.

“Inovasi pertanian yang kami kembangkan ini merupakan wujud komitmen PT KPI Unit Dumai dalam menerapkan nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) dan sejalan dengan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan serta salah satu bentuk dukungan untuk penguatan ketahanan pangan,” jelasnya

Didik Subagyo menceritakan awal mula pengembangan program tersebut yakni saat melihat krisis dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut dan ancaman jangka panjang yang berkala. Oleh karenanya, Kilang Pertamina Dumai bergerak untuk menata infrastruktur pasca karhutla guna menjaga ekosistem lahan gambut dan memberdayakan masyarakat lewat kelompok tani sekaligus meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya lagi, inovasi budidaya pertanian sorgum yang dikembangkan di lahan gambut tersebut juga berawal dari sebuah percobaan yang dilakukan bersama berbagai lembaga kajian penelitian, dengan penanaman perdana di area lahan gambut seluas 2 hektar.

Didampingi langsung oleh “local hero” Kelompok Alam Tani, yakni Rudi dan Ucok, dalam kunjungannya tersebut GM PT KPI Unit Dumai itu juga mendengar secara langsung aspirasi kebutuhan dari para kelompok tani yang perlu ditingkatkan. Pada kesempatan tersebut, Rudi selaku local hero menyebutkan ingin mengembangkan potensi sorgum lebih besar dan meluas ke masyarakat, khususnya yang ada di Kota Dumai.

“Dari percobaan penanaman pertama sampai yang kedua dan berhasil kami panen mencapai 2 ton, kami yakin bisa kita kembangkan potensinya lebih besar. Karena sorgum ini bisa jadi pengganti nasi untuk dikonsumsi sehari-hari hingga limbahnya bisa menjadi pakan ternak, yang bisa meningkatkan nilai tambah untuk para petani ataupun peternak,“ Kata Rudi, local hero pertanian hortikultura dan sorgum.

Rudi menambahkan, salah satu konsumennya penderita diabetes yang mencoba sorgum akhirnya membeli berkala dan minta diinfokan kembali ketika sudah panen lagi, karena merasa cocok dan aman. Dilansir dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sorgum disebut memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga cocok jadi pilihan pangan untuk para penderita diabetes.

“Budidaya pertanian sorgum kita ini punya potensi yang sangat besar untuk kita kembangkan dan pasarkan lebih luas lagi. Nantinya kita akan siapkan berbagai strategi pemasaran maupun pengolahan, seperti menjadi tepung sorgum agar semakin dikenal masyarakat, khususnya yang ada di Kota Dumai ,” jelas Didik Subagyo.

Dalam kesempatan itu, Rudi bercerita di lahan pertanian kelompoknya tak hanya ditanami sorgum ataupun sayur-sayuran seperti kangkung dan bayam, melainkan juga terdapat sayur okra yang disebut dapat bantu menurunkan gula darah dan jadi salah satu sayuran yang bernilai mahal di pasar modern. Ada juga kopi jenis liberika yang berasal dari daratan benua afrika juga berhasil ditanam di lahan gambut.

Pada kesempatan yang sama, Didik Subagyo juga mengunjungi Kelompok Tani Agrowisata Buah Mekar Sejati yang merupakan salah satu kelompok binaan dari TJSL Kilang Pertamina Dumai.

Lewat kelompok tani binaannya itu, PT KPI Unit Dumai optimis untuk mengembangkan agrowisata buah mekar sejati menjadi salah satu sentra pariwisata di Kota Dumai yang memiliki nilai edukasi dan perekonomian bagi masyarakat luas dan petani itu sendiri.

“Agrowisata kita ini juga memiliki potensi besar yang memiliki nilai tambah untuk banyak pihak, disini banyak ragam komoditi tanaman, mulai dari buah-buahan lokal, palawija sampai dengan peternakan pun ada didalamnya,” kata Didik Subagyo.

Didik Subagyo menambahkan, kedepannya kita akan melakukan penataan secara bertahap seperti digitalisasi dengan memasang label barcode terhadap semua jenis tanaman yang ada di agrowisata buah mekar sejati. Sebelumnya, dalam pengembangan program agrowisata buah tersebut PT KPI juga telah menyerahkan berbagai jenis bibit pohon, seperti tabebuya, durian, hingga manggis dan dukuh.

Selain itu, didalamnya juga terdapat rambutan, kelengkeng, hingga lemon. Saat ini Kelompok Tani Mekar Sejati memiliki 57 anggota kelompok, 12 diantaranya berasal dari generasi milenial. Ahmad selaku perwakilan Kelompok tani Mekar Sejati mengapresiasi atas komitmen PT KPI Unit Dumai dalam pengembangan program Agrowisata Buah Mekar Sejati.

“Terimakasih kepada Pertamina Dumai atas kepedulian dan program pembinaan yang diberikan kepada kelompok kami. Kita harus optimis bersama-sama mengembangkan ini agar dapat meningkatkan nilai tambah untuk petani dan masyarakat sekitar,” tutup Ahmad.

Terkini