Subholding Upstream BUMN Selesaikan Survei Seismik 3D Offshore di Indonesia Timur

Selasa, 09 Juli 2024 | 13:31:02 WIB

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan energi nasional dengan berhasil menyelesaikan Survei Seismik 3D Offshore di wilayah Bone dan Southeast (SE) Seram, Indonesia Timur. Proyek ini merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti PHE Jambi Merang (KKPJM) di wilayah terbuka dan dilaksanakan melalui anak perusahaan PHE, PT Elnusa Tbk, yang berkolaborasi dengan China Oilfield Services Limited (COSL).

Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyampaikan bahwa proyek ini berhasil diselesaikan dengan sukses, bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. "Survei 3D Bone seluas 821 km2 dapat diselesaikan dalam waktu 26 hari, lebih cepat dari target 37 hari. Sementara survei SE Seram seluas 700 km2 dapat diselesaikan dalam 60 hari, lebih cepat dari target 75 hari," ungkapnya.

Muharram juga mengapresiasi kinerja kolaborasi antara Elnusa dan COSL yang berhasil menyelesaikan kedua proyek ini lebih cepat dari jadwal dengan kualitas data akuisisi yang sangat baik. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen PHE dalam menjaga kualitas dan efisiensi operasional.

Proyek survei seismik ini menggunakan kapal survei seismik milik COSL dan metode akuisisi seismik 3D Marine Streamer Broadband. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai geometrik struktur bawah permukaan pada "target dalam", khususnya di Bone dan Seram, yang memiliki potensi besar dalam hal sumber daya migas yang belum sepenuhnya dieksplorasi.

Proyek ini menjadi tonggak penting dalam program New Venture PHE di Wilayah Indonesia Timur. Dengan data yang diperoleh dari survei seismik ini, PHE berharap dapat menemukan blok-blok eksplorasi migas baru yang dapat meningkatkan produksi migas nasional dan memperkuat ketahanan energi Indonesia di masa depan.

Selain fokus pada peningkatan produksi migas, PHE juga berkomitmen untuk menjalankan operasi hulu migas sesuai prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact ("UNGC") sebagai member sejak Juni 2022 dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam strategi dan operasionalnya.

PHE jugamenerapkan prinsip Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. Dengan demikian, PHE terus berupaya untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.

Terkini