Bappenas dan Pertamina (Persero) Sejalan dalam Transisi Energi dan Net Zero Emission

Selasa, 11 Juni 2024 | 17:35:13 WIB

Dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional, PT Pertamina (Persero) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menandatangani kerja sama untuk mengembangkan kebijakan energi berkelanjutan. Acara ini berlangsung pada Senin, 10 Juni 2024, di Gedung Bappenas, Jakarta. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Suharso Monoarfa menyatakan bahwa kerja sama ini memperkuat komitmen Pemerintah Indonesia, melalui Bappenas dan Pertamina, dalam menghadapi krisis iklim global. Ia menekankan pentingnya sinergi untuk mempercepat transisi energi dan menjaga ketahanan energi nasional demi mencapai target Indonesia Emas 2045. “Kami memiliki kolaborasi dengan praktik baik yang dilakukan oleh Pertamina. Kami ingin menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai net zero emission, namun juga membutuhkan energi yang meningkat 4-5 kali lipat dengan energi yang ramah lingkungan. Pada saat yang sama, kami mendorong industri petrokimia yang kompleks di Indonesia, sehingga kami berharap kerja sama ini terus berlanjut hingga mencapai Indonesia Emas 2045,” ujar Suharso Monoarfa. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa kerja sama strategis ini menunjukkan keseriusan Pertamina dalam mencapai kemandirian energi nasional dan memanfaatkan energi rendah karbon, selaras dengan langkah pemerintah. “Pertamina harus menyelaraskan langkah dengan pemerintah mengingat peran utamanya dalam menjaga keamanan energi, keterjangkauan energi, dan keberlanjutan lingkungan. Kami juga terus mendorong program penurunan emisi karbon,” tegas Nicke. Kolaborasi antara Bappenas dan Pertamina meliputi kajian bersama, pengembangan roadmap kebijakan energi untuk ketahanan energi nasional, hilirisasi minyak dan gas bumi, serta pemanfaatan energi transisi. Selain itu, kerja sama ini mencakup pelaksanaan kegiatan ESG (Environmental, Social, Governance) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta diseminasi kebijakan dan pertukaran informasi terkait sektor energi untuk mendukung transformasi Indonesia. Untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi berkelanjutan, kerja sama ini juga mencakup pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang energi. “Beberapa tujuan sesuai dengan SDGs harus kita capai. Telah ditandatangani PKS untuk mengembangkan SDM unggul guna menjalankan bisnis yang lebih berkelanjutan dan menghasilkan ekonomi hijau. Transisi energi bagi Indonesia bukan hanya mengurangi emisi karbon, namun juga harus mampu meningkatkan PDB dan menyerap banyak tenaga kerja,” jelas Nicke. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa kolaborasi ini akan menjadi bagian dari pemanfaatan Nusantara Sustainability Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang pembangunannya telah dimulai oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, pekan lalu. Fadjar mengungkapkan bahwa Nusantara Sustainability Hub akan menjadi pusat inovasi yang mendukung pemanfaatan sumber daya energi secara berkelanjutan. "Kerja sama Pertamina dan Bappenas diharapkan memperkuat Nusantara Sustainability Hub sebagai katalisator dalam prinsip ESG dan SDGs," jelas Fadjar. Nusantara Sustainability Hub didukung oleh Pertamina Sustainability Expert yang terdiri dari para ahli dari Pertamina dan perguruan tinggi, termasuk Universitas Pertamina, dalam bidang keberlanjutan. Sebagai pelopor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini diwujudkan melalui kegiatan ESG dan SDGs yang terintegrasi dalam Pertamina Sustainability Academy.

Terkini